Kamis, 30 September 2010

Nikmat Sabar..??

Hakikatnya kehidupan…akan ada seribu satu perkara yang menguji kesabaran…dan ketika satu demi satu ujian…biasanya sering sahaja manusia tewas dalam menangkis nafsu amarah yang membara dijiwa..dan sering jua dalam menghadapinya..manusia lain yang tak bersalah turut menjadi mangsa…bagi yang menjadi mangsa pula…dah tentu rasa teraniaya..dan akan terselit jua rasa marah..tak puas hati bengang..dan geram…(",). Maka…tercetuslah perang antara dua jiwa yang memendam rasa.

Namun..beruntungnya orang-orang yang beriman,..Allah telahpun berpesan dalam kalam agungNya Al-Quran,

"dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat. Dan solat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (iaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya. "(Surah Al-Baqarah-45,46) dan

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.(Al-Baqarah-153).

Maka tika hati diamuk nafsu amarah..kecil hati.. geram… bengang…tak puas hati.. .maka ingatlah kepada Allah…Pohonlah padanya agar rajuk dijiwa tidak berpanjangan…pohonlah marah yang meraja tidak menguasai diri yang hakikatnya telah terlalu banyak berdosa…hakikat mendapat cinta Allah melalui perantara cinta manusia pastikan hadir ujian-ujian sebegini yang menimpa…maka banyakkanlah beristighfar bagi menghalau syaitan yang takkan berputus asa memecah-belahkan jiwa-jiwa yang beriman kepadaNya. Berwudhu’ dan bersolatlah selain merintih kepadaNya..dan ketahuilah..hakikat menyayangi manusia…semakin kita menyayangi ..maka seringkali kita akan kecewa..namun..bila kita bergantung harap dan meletakkan sayang dan cinta hanya pada Allah…maka takkan sekali kita akan dikecewakanNya malah akan beroleh layanan istimewa daripadaNya Pencipta CINTA…

"Ya Allah…berikanlah daku kekuatan dalam menghadapi ujianMu..dan pilihlah aku menjadi hambaMu yang bersabar….Ya Allah…hanya kepadaMu tempat selayakNya Aku berserah dan bergantung harap…Amin….

Jumat, 28 Mei 2010

Taubatnya MALIK BIN DINAR _ROHIMAHULLAH_

 
Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah.
 
Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.
Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.


Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia.

Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.

Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat.
Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan.
Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!”

Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”

Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”

Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”

Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.

Dia berkata kepadaku:
“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)


Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”
Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”

Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dia Rohimahullah berkata:
Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)
.....

Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi'in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”

Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”

Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.

Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I'tidal, III/426).

Minggu, 23 Mei 2010

Pengantin Bidadari

Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis. Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin. Sebagai istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian.
***
Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.
Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.
Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata, “Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”
“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.
“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.
Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan, “Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.
“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.
“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.” Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”
Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”
Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”
Jawab istrinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”
Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang. Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”
Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu”
***
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid, ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya.
Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat.
Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya, Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
***
Senja datang Angin mendesau, sepi. Pasir-pasir beterbangan. Berputar-putar.
Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan…
Tanpa dikafankan…
Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.
Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah. “Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”
Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”
“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.
“Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah.
“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.
“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya….”
***
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.
Malam menjelang. Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata. Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.”
Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.
Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah. Ada sesuatu yang menggenang disana. Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir. Ia menggerakkan bibirnya.
“Suamiku, aku mencintaimu. Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita. Aku ikhlas.”
***
Somewhere over the rainbow, way up high
There’s a land that I heard of once on a lullaby
Somewhere over the rainbow, skied are blue
And the dreams that you dare to dream
really do come true..
Dan, akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih
Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata
Sedih, ataukah bahagia…..?
***
Untuk para pengantin bidadari

Senin, 19 April 2010

Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. ‘Bolehkah saya masuk?’ tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, ‘Maafkanlah, ayahku sedang demam’, kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, ‘Siapakah itu wahai anakku?’
‘Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,’ tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
‘Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,’ kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
‘Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?’, tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
‘Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
‘Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,’ kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. ‘Engkau tidak senang mendengar khabar ini?’, tanya Jibril lagi.
‘Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?’
‘Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,’ kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. ‘Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.’
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
‘Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?’
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
‘Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,’ kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
‘Ya Allah, dahsyat bener maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.’
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. ‘Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku’
‘peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.’
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
‘Ummatii,ummatii,ummatiii?’ – ‘Umatku, umatku, umatku’
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Sabtu, 27 Maret 2010

Kata Kata Mutiara Tentang Cinta

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.

Minggu, 21 Maret 2010

Sungai dibawah Laut '' SUBHANALLAH"??

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak
kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan
(surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan…”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih
untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat
sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.




sumber : http://www.facebook.com/search/?q=ca…h/310684631403

Senin, 15 Maret 2010

Pentingnya Sholat Lima Waktu

Sudah sepatutnya kita menjaga shalat lima waktu. Barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.
Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.”
Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.” (Lihat Ash Sholah, hal. 12)
Oleh karena itu, seseorang bukanlah hanya meyakini (membenarkan) bahwa shalat lima waktu itu wajib. Namun haruslah disertai dengan melaksanakannya (inqiyad). Karena iman bukanlah hanya dengan tashdiq (membenarkan), namun harus pula disertai dengan inqiyad (melaksanakannya dengan anggota badan).
Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).”
Al Hasan mengatakan, “Iman bukanlah hanya dengan angan-angan (tanpa ada amalan). Namun iman adalah sesuatu yang menancap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan.” (Lihat Ash Sholah, 35-36)
Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga kita dapat mengingatkan kerabat, saudara dan sahabat kita mengenai bahaya meninggalkan shalat lima waktu. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Antara Mengenali diri sendiri dan ma'rifat kepada Allah

sebagian hukama berkata: "Barang siapa yg mengira ,dirinya mempunyai penolong yang lebih baik dari pada Allah,maka baru sedikit ia mengenali Allah.Dan barang siapa mengira mempunyai musuh yg lebih kejam dibandingkan nafsunya,berarti dia br sedikit mengenal dirinya sendiri."

 

Minggu, 07 Maret 2010

Detik-detik sakaratul maut NABI MUHAMMAD SAW

Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya.
Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.
Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.
Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.
“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.
Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya. Seperti Allah dan Rasul mencintai kita semua.
________________

Sabtu, 06 Maret 2010

SYECKH ACHMAD :

"Pada malam tatkala hamba membaca Al Quran di makam Rasulullah, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan:
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya.
2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin.
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan.
Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT."
Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan pesan Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap ummat Islam di dunia :
> a. Ber Shalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
> b. Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 (lima) waktu.
> c. Ber Shadaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu.
> d. Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu, tunaikan segera ibadah haji.
Perhatian: Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalin/mengcopynya untuk disampaikan kepada orang-orang lain yang beriman kepada hari penghabisan/kiamat.
Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa
PENJAGA MAKAM RASULULLAH S.A.W. SYECKH ACHMAD DI MADINAH

Jumat, 08 Januari 2010


Dalam dekapan luka ...
Aq meneteskan Air mata....
Mengenang masa yg tlah kita lalui bersama...
Dalam dekapan luka...
Aq merindkukanmu...
Menantikan saat2 kau hadir disisiku...
Tiada lg canda tawamu...
Tiada lg senyum manis bibirmu...
kini yg ada hanya setitik air mata....
Yg akan terus mengalir dipipiku...
Ketika ku merindukanmu...

Seperti langit yg terkadang meneteskan ti2k air...
Seperti itulah aq sll meneteskan air mata...
Namun demikan...
aq tak henti2nya bersyukur...
Karenamu AQ mengerti arti hidup...
Karenamu Aq jg mengerti arti Cinta...
DAn yg tidak aq mengerti knp AQ harus kehilanganmu...
Jujur aq tak bisa jalani hidup tanpamu...
Seandainya aq masih bisa tuk memilih....
Lebih baik aq tak mengenalmu...
jika aq harus kehilanganmu...'
Dalam dekapan luka....
Aq sll berdo'a...
Berharap aq bs melupakanmu...
Namun kau tak pernah hilang dr hati dan fikiranku...
Ntah kenapa AQ begitu Mencintai mu...
"ARMI"

BULAN DAN BINTANG


 Lihatlah bulan ...
yg tak lagi dihiasi oleh bintang2...
Bintang yg dulu pernah ada kini tlah pergi...
Jauh meninggalkan sang bulan...
Karena rasa kecewa bintang itu pergi dan tak lg kembali...
Kini hanya tinggl bulan sendiri....
Mengharapkan kehadiran sang bintang kembali berada disisinya...
Namun dapat kah sang bintang hadir kembali disisi sang bulan...???
Dengan kekecewaan di hatinya...
Dan mungkinkah sang bulan dapat menyembuhkan kekecewaan sang bintang...???
Andai sang bulan tau...??
Bintang akan sll bersinar meskipun jauh dari sang bulan...
dan sang bintang akan sll dan sll berdo'a buat sang bulan....
"SMOGA KAMU BAHAGIA"

Minggu, 03 Januari 2010







Lihatlah matahari seja yg bgt indah....
angin yg sejuk...
yg sll  membawa ombak kepantai...
terkadang aq titipkan rinduku kpd ombak laut....
agar samapai ketepian pantai htmu...
dan agar kau tau betapa aq merindukanmu...

setiap kata yg kutulis ....
adalah panggilan hatiku...
agar kau hadir disisiku....

seperti angin yg membawa ombak kepantai...
seperti itulah aq ingin suara hatiku....
yg kutitipkan kpd angin dan ombak laut..
agar membawamu hadir disisiku...

akankah kisah cintaku...
seindah dan setenang pantai ...
yg mesti stiap kali diterjang ombak...
di tetap tegar dan menanti dngn setia....

Dira

Kau seorng gadis ...
yg sanga sempurna...
yg pernah ada di hatiku....

ku kenal km....
saat aq terluka...
kau beri cinta di hatiku....

senyum manismu....
canda tawamu...
teringat jelas dihatiku....

sampai kapanpun ....
ku akan menugnggu...
kehadiranmu disisiku...

DIRA...
kekasihku....
maafkanlah smua salah ku....

DIRA...
kau sayangku...

izinkan aku mencintaimu....

Cinta Sejati

1. Satu sama lain saling mengerti sifat dan keinginan dari pasangan itu sendiri,
2. Satu sama lain saling bza mrasakan betapa pahitnya, betapa sedihnya bila mlakukan perbuatan yg menimbulkan luka,
3. Satu sama lain saling memimpikan dalam tidurnya;
4. Bukan hadir dlam keadaan snang saja, tapi dalam keadaan susah slalu siap untuk menghibur, untuk mencari solusi atas masalahnya, selalu ada dalam saat terjatuh, terguncang, dan tidak terkendali dalam dirinya.
5. Bukan sneng-sneng saja berduaan bercumbu malah itu yg namanya Cinta Sesaat karna mengandalkan NAFSU BIRAHInya,
6. Cinta Sejati itu akan slalu mengajak kepada kebaikan, en slalu memberi peringatan agar jgn melupakan atas dosanya karna tanggungjawab terhadap Sang Kholik;
7. Cinta Sjati itu akan menghasilkan kepuasan batin yg tak terhingga melebihi kenikmatan birahi yg hanya sementara (karna Kepuasan Batin itu Kebahagiaan Hakiki);
8. Memberi tanpa mengharap balasan meski sedikitpun, tidak menyimpan sifat ria,
9. Slalu bersama-sama mengatasi masalah yg dihadapi dgn sneng hati membantunya.
10. Satu sama lain saling jujur, berbagi cerita pahit atau manisnya yang dialami oleh mereka berdua masing-masing.
Bisa disimpulkan Cinta Sejati itu bahwa sepasang kekasih yg sudah Satu Hati (artinya saling berbagi rasa dan bza merasakan perasaan satu sama lainnya), Satu Pikiran (artinya satu sama lain saling mengerti kebutuhan dan keinginan pasangannya dan bahkan bza jadi tau apa yg dipikirkan oleh kekaihnya),
secara subjektif dan objektif itu bza mencapai derajat "Jodoh Ideal" yang ditentukan dan bertemu ditempat yg tak pernah diduga sblumnya, itulah "Jodoh Dari Tuhan atao Johan".

Penantian Hati

DIsni aq terdiam meratapi sepi...
Tanpa hadirnya dirimu disisi...
ribuan kata rindu yg ku ucapkan....
hanya menyisakan luka dihati...

Akankah kau hadir disini...
Merawat smua luka hatiku...
yg sll merindukanmu....

hati ini tak kan prnah lelah menanti....
meski kau hadir seribu tahun lg...

SOULMATE

Dalam desahan nafasku hanya kau yg ada dihatiku....
Smua tentng dirimu tertulis jelas dlm hatiku...
Saat terindah saat kau hadir dlm hdpku....
Dn mengusir smua kesepianku....

Namun mengapa kini kau pergi...
Meninggalkan smua impian kita..

Lama kumencri keberadaan mu....
Hingga ku lelah menelusuri jalan2 ini...
Namun ku jua tak menemukanmu...
Apakah kau mendengar jeritan hatiku...
Yang terus memanggil namamu...

Ketika aku menemukanmu....
kau tlah pergi jauh...
jauh didunia yg berbeda....
kasih......
knp kau pergi meninggal kan aku...?
inginku sll berada disamping mu....
tanpamu hari2 bgt sulit utk aku lalui....
kasih....
andaikan kau mendengar panggilanku...
ku ingin kau menungguku disyurgamu...
aku bgt mencintaimu....

SAJADAH

Di atas sajadah indah.............

KOe bersujud kepada MOE...........

Memohon ridho MOe.........di atas Sajadah indah

Koe teteskan air mata koe atas semua dosa - dosa KOe...........

Ampunan Moe.....dan di atas Sajadah indah Koe lantunkan firman - firman MOe..

dengan suara merdu Koe...........Memohon petunjuk Moe.

JUga di atas Sajadah indah...........koe ingin mengakhiri hidup Koe

Untuk memohon Syurga Moe..........dalam setiap desahan nafas KOe

Dalam setiap pandangan mata KOe, dan dalam setiap langkah KOe.........

Hanya kau Ilahi Robby yang ada di hati Koe..........

Cuma kamu..........Allah s.w.t pencipta alam semesta. ( aminnnnnnn......... )

AKU MASIH UNTUKMU



Cinta yg pernah singgah....
Kini hanya tinggl mimpi...
Sayang yg pernah ada...
Kini hanya tinggl kenangan....

Aku disini menantikanmu...
Meski kau sll menyakitiku...
Aku disini merindukanmu...
Meski kau bukan lg milikku...

Tapi aku tak mengerti....
Mengapa ku sll merindukanmu....
Air mata slll jatuh....
saat aku mengenang mu...

YA RABB


.Dengan penuh keikhlasan .....
Kuucapkan kata taubat kepadaMu....
Dengan penuh kesabaran....
Ku jalani smua cobaan dr Mu...


Ya Rabb.....
Ku serahkan smua cinta sejatiku kpdMU..


Meski ku tau...
Aku adalah manusia yg hina bgMu...
Namun kebesaranMU....
adalah petunjuk bgku...


Ya rabb...
Ampunkanlah smua dosa2 ku...

Hanya dengan mencintaiMU...
Aku menemukan kedamaian dlm hatiku...
Dan hanya dngn kuasaMu...
Aku dapat hidup samapai hari ini...

Kata Hatiku Untukmu ARMY...?


Lelah hati tlah menanti...
namun dirimu takkan mungkin lg hadir disini...
kediaman mu yg tlah memutuskan smua harapanku....

Tau kah km ....
Seberapa dalam kekecewaanku...
Sngguh aq tersiksa...
Dengan smua perasaan rindu dihatiku...

Tanpamu...
aq bagai mlm yg tak berbintang..

Dan Tanpamu...
Hidupku tiada artinya lg disini...

inilah saatnya aq harus melangkah...
jauh pergi meningglkanmu...
meninggalkan smua kenangan tentang kita...

meski ku tau ....
aq mungkin tak mampu...
tp inilah jalan terbaik untukku...

maafkan aq kasih...
aq tak mampu lg berada disisimu...
ijinkan aq kasih...
mencari ketenangan di hatiku...

selamat tinggl ARMI...
aq akan sll mengenang mu..
dihatiku yg terdalam...


Disini

Disini...
dlm kesendirian aku menantimu...
berharap kau hdr mengobati smua rinduku...
mengusir sepi dan smua kegelisahan ku...

Disini...
dalam dingin nya mlm..
aq mengenang mu...
tentang smua masa2 indah yg tlah kita lalui....
bagiku tiada tempat terindah selain bersamamu...

Disini....
hingga hembusan napas terakhirku...
aq akan tetap menantimu...
dalam sisa waktu ku...

Disini...
dalam perjuangan hdp matiku....
aq masih tetap menunggumu,...
berharap kau mengembalikan smua smgat hidupku...
hanya sedikit waktu yg tersisa ...hingga ajal menjemputku...
namun kau tak jg hadir untukku....

Disini...
dan tetap disini...
aq menantimu...
hingga aq lelah...
dan menutup mataku...
untuk slmnya...
aq tetap khan berkata AKU MASIH MANANTIMU....
I LOVE YOU ARMY....



Slamat tinggal...!!!!

Sabtu, 02 Januari 2010

MAAFKAN AQ

mengenal mu adalah kebahagian buatku...
meski kau sll goreskan luka dihatiku...
namun kau adalah yg terbaik buatku...

Kau adalah kenangan terindah bgku...
Yg khan sll terukir indah di dlm hatiku...
sampai kapanpun....

Namun.....
maaf kanlah aku...
Yg harus pergi meninggal kanmu....
jauh dari kehidupanmu...

Karna cintaku pada Alloh...
aq pergi meninggal kanmu...
aq tak ingin sll jd dosa dlm hdpmu...

Karena Alloh SWT...
sll melihat pa yg sll kt kerjakan...
aq hanya tak ingin menjadi hamba yg dimurkai ALLOh...

Ku hanya ingin lhat km bahagia...
meski ku jauh drmu...
namun ku khan sll berdo'a buatmu..
dan aq akan sll menyanyangimu...
ku hanya akan menantimu...
InsyaAlloh dlm kehidupan yg abadi...
hanya didlm SYURGANYa...


smg km menjadi salah satu dari ahli syurgaNYa...

" I MISS YOU"

AQ TLAH LETIH

Cinta yg dulu pernah ada...
Kini smuanya tlah sirna....
Mentari yg dl bersinar...
Kini tlah redup bersm mu...

Jauh waktu yg tlah kulalui...
namun kau tak ku temui...
Lelah hati ini tlah menanti...
Namun kau tak pernah ku dapati

Haruskah aku trus begini...
Menanti waktu yg tak mungkin kembali...

Haruskah aku trus berlari...
mengejar bayangmu yg tak munkin kuraih...

meski aku terlalu mencintaimu...
namun hatiku tlah letih,...
biarkan aq pergi...
meski luka ini tak khan pernah terobati...
aku akan sll merindukanmu di hati...

I MISS YOU...

CInta

cinta adlah seperti ombak dan pantai....
Karena pantai tidak pernah mengekang ombak tuk pergi kemanapun jua...
and ombak jua akn kembali kepantai sejauh pa pun dia pergi...
Begitu juga cinta....
sejauh apapun cinta itu pergi ...
Dia pasti akan kembali....

Cinta tak butuh kesempurnaan..
tp cinta adalah ketidaksempurnaan...
yg membuat hidup kita jd lbh sempurna...

Dlm cinta tidak ada amarah ....
and kebencian...
tp dlm cinta
ada kasih sayang...

Di mana ada cinta..
di situ pasti ada kehidupan...
dan menghindarkan kita dari sebuah kehancuran...